Senin, 12 April 2010

KONSEP DASAR MANUSIA

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGI

Nabi Muhammad SAW, disuruh Allah menegaskan bahwa secara biologis ia seperti manusia yang lain. “Katakanlah, aku ini manusia biasa (basyar) sepertimu, hanya saja aku diberi wahyu, bahwa Tuhanmu ialah Tuhan yang satu” . Dengan demikian, kata basyar selalu dihubungkan dengan sifat-sifat biologis manusia: makan, minum, seks, dan lain-lain .




MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK EKONOMI

Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.

Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya.

Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).




MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Makhluk sosial atau Homo Sosialis yaitu makhluk yang membutuhkan kawan (socius) dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

  1. Dorongan untuk makan
  2. Dorongan untuk mempertahankan diri
  3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :

  1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
  2. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

· Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

· Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

· Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.





MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


Tujuan Mempelajai Manusia sebagai Makhluk Budaya :

Agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar manusia sebagai mahluk budaya serta pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematika budaya yang berkembang dalam masyarakat.

Manusia sebagai mahluk budaya :

o Berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.

o Mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya

Melalui kajian pengetahuan budaya kita ingin menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik fisik maupun mental.

Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insani.

Mengkaji pengetahuan kebudayaan agar kita bisa mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran.

Dengan mengkaji pengetahuan kebudayaan (humanities) kita akan menjadikan homo humanus yaitu manusia yang berpribadi :

1. Manusiawi, yaitu sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya (harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan/sesuai dengan fitrahnya sebagai makhluk Tuhan)

2. Berbudaya, yaitu perilakunya dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah

3. Halus, yaitu kehalusan bertingkah laku perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa, dan beradab (akhlak).

Definisi Kebudayaan

o E.B. Taylor : Kebudayaan adalah suatu kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepecayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

o R. Linton : Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah lakunyang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.

o Koentjaraningrat : Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia melalui proses belajar.

o Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi : Kebudayaan adalah semua hasil, rasa dan cipta masyarakat.

o Konjtoroningrat : Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.

Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pola kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak sosial.

Melalui kebudayaan manusia mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesempurnaan kehidupan.

Dengan memfungsikan akal budinya, pengetahuan kebudayaan bisa mempertimbangkan, menyikapi problem budayanya.

Wujud Kebudayaan

o J.J Honigmann (The World of Man, 1959) membagi kebudayaan menjadi tiga wujud, yaitu :

- IDE (gagasan), adalah konsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat istiadat

- ACTIVITY, yaitu kompleks aktivitas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system social atau pola aktivitas. BENDA BUDAYA, sebagai hasil aktivitas
Yang menjadi unsur kebudayaan adalah : bahasa, system teknologi, mata pencaharian, organisasi soail, system pengetahuan, religi dan kesenian

- Artifact.

o Koentjaraningrat :

1. Kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan aturan (sistem budaya).

2. Kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial).

3. Benda-benda hasil karya manusia (sistem kebendaan).

Pengertian cipta, karsa, dan rasa

Cipta: kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, baik lahir maupun batin.

Karsa: kerinduan manusia untuk menginsyafi tentang “sangkan paran”, dari mana manusia itu ada (sangkan) dan kemana manusia kembali (paran).

Rasa: kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan.



Penjelasan gambar:

Karena manusia mempunyai akal, manusia menciptakan kebudayaan. Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidupnya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya,

Dalam proses perkembangannya terjadi penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan (yaitu kesejahteraan) yang terjadi malah menjadi masalah kebudayaan yaitu segala sistem / tata nilai sikap mental pola berfikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan.

Masalah tata nilai dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan, antara lain “Dehumanisasi” (Pengurangan arti nilai kemanusiaan).

Penyimpangan Masalah Budaya adalah segala sistem / tata nilai sikap mental, pola berfikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Hal ini menimbulkan krisis kemasyarakatan/dehumanisasi, yaitu pengurangan arti kemanusiaan seseorang.

Dehumanisasi terjadi sebagai akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaaan.

Untuk mengantisipasi itu, maka manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui filsafat manusia memahami tentang etika, estetika dan logika.



Sumber :

Kumpulan Handout Mata Kuliah ISBD Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Garut, Oleh Drs. Ana Maulana, M.Pd

ISBD: Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat(download)

http://dweysocial.blogspot.com/2008/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar